------CHAPTER 1 THE CONFUSING CONDITION
----
Part 1:
Hujan yang mengguyur kota London bukanlah hal yang
tidak biasa lagi. Colton Jersey, anak berumur 11 tahun
yang tinggal bersama bibinya di Privet Drive sedang
merenung didekat jendela. Saat itu hari sangat gelap. Ia
hanya bisa duduk dan tidak melakukan apa-apa. Setelah
beberapa lama, dia beranjak dari tempat duduknya dan
mengambil sebuah buku di rak bukunya. Tiba-tiba
pandangannya tertuju pada sebuah buku tua. Dia pun
tidak ingat ada buku seperti itu di rak bukunya. Karena
penasaran, Colton mengambil buku itu.
Ternyata bukunya di segel dengan cap seperti bentuk
segitiga dengan lingkaran ditengahnya. Di buku itu
terdapat surat yang menempel. Colton membukanya.
“If you open the book, you’ll find the secrets of a dark
magical world”
Colton pun mencerna baik baik makna dari pesan
tersebut. Tanpa menyadari resiko membuka bukunya.
Colton membuka buku itu. Seketika tubuh Colton seperti
telah berteleportasi. Rasanya ia ingin muntah. Dia sadar
bahwa dia tidak di kamarnya lagi sekarang.
“Aku dimana? Kenapa aku dihutan ini?” Batinnya.
Ternyata Colton berada di sebuah hutan. Dia bisa sampai
disini? Ada apa?
Setelah lama berjalan. Dia menemukan kastil yang sangat
indah. Keindahannya membuat Colton ingin masuk
kedalamnya. Dengan lancing Colton masuk ke kastil itu.
“Wow! This is absolutely a big place!” Ucapnya. Tiba tiba
seseorang yang sedang berlari menabrak Colton.
“Ouch!”
“Oh.. Sorry” Ujar Colton pada orang itu.
“Tidak apa apa. Oh, kau tersesat disini? Kau murid tahun
pertama kan? Boleh aku tahu namamu?”
Pertanyaan yang sangat banyak itu membingungkan
Colton.
“Urrgghh.. Colton. Namamu?”
“Neville Longbottom. Gryffindor House”
“Gryffindor? Siapa itu?”
“Haha.. Kau bergurau? Hey ayolah!”
“Aku benar benar tidak tahu”
“Kau pun belum ganti seragam! Oh Gosh!”
“Aku tidak punya seragam”
“Aku pinjamkan satu untukmu. Bagaimana dengan buku
nya?
Colton menggeleng.
“Bagaimana kau ini! Baiklah, akan aku pinjamkan
barangku disaat tahun pertama ku 3 tahun lalu padamu”
Colton lalu pergi ke suatu ruangan dengan Neville.
Bagaimana bisa! Dia saja tidak mengerti dengan
semuanya. Dia benar benar bingung. Colton berganti
pakaian. Lalu Neville memberikan buku buku tahun
pertamanya di Hogwarts pada Colton. Walaupun belum
seberapa jelek.
“Kau belum seleksi asama?”
“Tunggu.. Aku tidak mengerti. A-aku…”
“Yasudah sini ikut aku”
Neville membawa Colton ke Aula besar kastil itu.
“Kau tunggu disini. Tunggu sampai Profesor McGonnagal
memanggil namamu untuk diseleksi”
“Aku tidak mengerti!”
Neville mengenyahkan apa yang dikatakan Colton.
“Aku tidak percaya aku bisa sekolah di Hogwarts” Ujar
seorang gadis kecil yang sebaya dengan Colton.
“Hogwarts?”
“Iya.. Kau kenapa?”
“Apa ini sekolah?”
“Ayolah.. Jangan bercanda! Kau benar benar bodoh atau
pura pura tidak tahu?”
“Aku benar benar tidak tahu”
“Profesor Dumbledore sudah mengirim kan mu surat kan?
Sebelum kau menjadi murid disini?”
“Errgghhh..”
“Oh iya, kenalkan. Aku Rose. Rose Cartney”
“Colton Jersey”
“Kenapa namamu belum dipanggil?”
“Aku tidak tahu”
“Baiklah, akan ku laporkan pada Profesor McGonagall”
Rose menghampiri wanita yang sedang berdiri didepan
lalu berbisik kepadanya. Tiba-tiba wanita itu memanggil
Colton.
“Kau belum seleksi?” Tanya wanita itu. Dia adalah
McGonagall. Salah satu guru di Hogwarts.
“A-aku..”
“Namamu ktidak terdaftar disini. Boleh aku tahu namamu?”
“Colton Jersey”
“Duduk.. “
Mc Gonagall meminta Colton untuk duduk. Lalu dia
meletakkan sebuah topi ke kepala Colton.
“Ini apa?” Tanya Colton.
“Ini topi seleksi. Dia yang memilih asrama mana yang
pantas untukmu”
Setelah beberapa detik. Topi seleksi itu berkata.
“GRYFFINDOR!”
Seketika anak anak bersorak pada Colton. Dia masih
bingung dengan keadaanya. Colton berniat menemui
Neville.
“Neville!”
“Hey Colton! Welcome to Gryffindor! Satu asrama dengan
ku”
“Aku benar benar tidak mengerti”
“Suatu saat kau mengerti. Kita ke ruang rekreasi saja
untuk mengobrol. Oh iya, kenalkan ini temanku Harry
Potter, Ron Weasley, dan yang ini Hermione Granger”
“Senang bertemu denganmu Colton” Ujar Harry
“Senang bertemu denganmu juga”
“Kita sebaiknya ke ruang rekreasi saja” Sambung Hermione.
>> To be continued<<
See you at the next part and chapter ^^ Please comment
if you have read this!
– Prof. You-Know-Who (Riddle)
No comments:
Post a Comment